Showing posts with label Tips dan Trik. Show all posts
Showing posts with label Tips dan Trik. Show all posts

02 November 2014

Some Tips to Multiply "Like" on Facebook

A few tips to increase the "Like" on Facebook in a short time. Every website or blog on average have a Fan Page sendiri2, the more fans a blog so the more who know your blog or website. Many ways to reproduce a fan on facebook, for example by inviting friends directly or by purchasing services multiply "Like", using software and others.

However, the success and the desire to reproduce the "Like" Facebook depends on our own that goal may vary from one person to another.

In this article will be told how to increase the fan page easily and quickly without bothering to invite a friend or buy services like. The trick is very simple and direct his following list:
Plus Social Network 
Social Media Network Exchange 
Exchange Facebook Likes 
You Like Hits 
Societ Plus 
Likes Pal 
Get Likes 
I Like Follow

How do I play it? Immediately wrote a list then just search points, and then exchanged points "Like" to our own Fan Page.

Success Tips To Stop Being Smoker
Tips to Lose Weight Fast & Healthy

26 March 2013

install openvpn untuk remote mikrotik tanpa IP Public


Topologi mikrotik nya sbb:
Internet --> Router Pusat --> Router Wilayah --> Router Mikrotik

Saya tidak memiliki akses ke router kantor dan router wilayah, sehingga saya tidak dapat melakukan port forward. Oleh karena itu saya tidak bisa meremote mikrotik di kantor saya. so, dengan fitur OpenVPN client yang ada di mikrotik saya dapat meremote mikrotik dari manapun.

Adapun yang dibutuhkan untuk OpenVPN client sebuah VPS yang terinstall OpenVPN Server. Kemudian agar VPN-nya ga banyak nganggur, maka saya mau share account vpn, detail dapat dilihat di bawah ini:

untuk di Mikrotik:
1. Download file Certificate sbb:
http://vps1.arie-online.net/client.crt
http://vps1.arie-online.net/client.key

2. Import ke mikrotik via sftp/winbox

3. Winbox --> System --> Cerificates --> Import --> client.crt atau Winbox --> System --> Cerificates --> Import --> client.key
lalu pastikan ada status "KR"

4. Winbox --> Interface --> Add --> OVPN Client --> lalu isikan info sbb
IP : 72.29.68.120
Port : 1000
Mode : ethernet
User : vpnMT
Pass : arieonline
Certificate : cert1
Auth : sha1
Cipher : none
Add default route : unchecked

5. Pastikan connect dan mendapatkan IP dgn network sbb 192.168.11.0/24

6. Catat IP address nya

Instalasi OpenVPN di mikrotik selesai


untuk di client (windows or linux):
1. Download file sbb
http://vps1.arie-online.net/pass.txt
http://vps1.arie-online.net/tcp-1000.ovpn

2. Install OpenVPN
windows : install openvpn http://swupdate.openvpn.org/community/releases/openvpn-2.2.2-install.exe
ubuntu : apt-get install openvpn

3. Windows : klik kanan file tcp-1000.ovpn, pilih "Open with OpenVPN"
ubuntu : sudo openvpn tcp-1000.ovpn

4. Pastikan connect dan mendapatkan IP dgn network sbb 192.168.11.0/24

Instalasi OpenVPN di client selesai
sekarang buka winbox nya dan gunakan IP mikrotik tsb, sudah bisa remote mikrotik-nya

Catatan:
Ini merupakan contoh dan sample config, dan karena ini disebar di public, mikrotik anda dapat juga diremote/dibruteforce oleh user yang login ke VPN


Mudah2an bermanfaat, ditunggu saran dan kritik-nya serta saya mohon maaf klo ada kekurangannya soalnya masih baru kenal mikrotik..

19 February 2013

Tips Membuat konsep content online

Hari ini saya akan memberikan sedikit yang saya ketahui tentang tips membuat content yang menarik untuk website. Dunia dot com saat ini sangat marak dengan berbagai website yang menyajikan content yang menarik. Hadirnya google sebagai mesin pencari terbaik sejagat raya menimbulkan ide untuk bagaimana caranya pemilik website untuk bisa muncul paling atas dari hasil pencarian google, atau cara ini disebut dengan SEO (Search Engine Optimization). Namun website yang populer tidak sepenuhnya mengandalkan tehnik ini untuk bisa meraih massanya, sebut saja facebook, youtube, atau di Indonesia detik.com, di website tersebut lebih mengedepankan isi dari kontennya, karena website yang menarik dan bernilai tinggi tidak memerlukan SEO, bahkan menurut saya di website-website tersebut banyak menggunakan video, flash, dll dan hal ini tentu saja bertentangan dengan SEO.

1. Make a meaning
Mulailah dengan niat untuk memberikan value kepada masyarakat, bukan dengan niat ingin mencari uang. Sedikit naif memang, tapi percayalah cara ini selalu berhasil. Bila Anda ingin membuat produk untuk mencari uang, apabila gagal maka anda tidak akan mendapatkan apa-apa, tapi jika dengan niat ingin memberikan nilai lebih kepada orang banyak dan jika produk anda gagal, setidaknya suatu perubahan sudah Anda berikan kepada masyarakat. Lihatlah Google, Twitter, Facebook, semua produk tersebut dibuat untuk memberikan value kepada usernya bukan ingin mencari keuntungan. Buatlah produk yang memiliki nilai dan keunikan yang tinggi bagi masyarakat.

2. Be meaningfull specifics
Designlah konten yang specifics, baik arah target usernya, maupun isi kontennya. Jika ingin bertema social network (jaringan sosial) kuatkan di fitur itu, dan jika ingin menjadi portal berita jadilah sebuah portal berita yang kuat juga. Sangat tidak disarankan mencampur adukkan berbagai fitur yang membuat produk anda menjadi tidak jelas, seperti portal berita yang juga social network (jaringan sosial), walaupun isi blog saya bercampur-campur tapi saya membuatnya dengan niat.

3. Copy somebody
Kata Picasso "good artist copy great artist steal", jadi jangan ragu untuk meniru konten sebelumnya yang sudah sukses. Tapi hal ini bisa berhasil jika produk Anda lebih baik dari yang terdahulu, seperti contohnya facebook yang meniru tema social network ala myspace. Saya pikir cukup sulit mencari tema atau konsep yang benar-benar baru saat ini, tapi jika Anda berhasil menemukannya maka lakukanlah!

4. Lompatlah ke level selanjutnya!
Jika ingin membuat sebuah produk dotcom yang menarik, cobalah untuk melompat ke level selanjutnya dari produk yang ada sekarang. Hal ini sudah dilakukan oleh Apple, dimana setiap produk yang mereka keluarkan bukanlah produk yang lebih baik 10% dari pesaing, tapi produk yang unik dan berada di level selanjutnya. Contoh Ipod jauh lebih hebat dari Mp3 player biasa, Iphone yang bukan sekedar ponsel biasa, dan terakhir Ipad yang saya pikir sebuah level baru di dunia PC.

5. Buatlah dalam skala mikro
Sangatlah tidak wajar saya pikir kalau membuat sebuah produk content online dengan investasi besar, walaupun Anda memiliki kemampuan untuk itu. Jika melihat sebuah contoh nyata dari LippoShop beberapa dekade silam, seperti memberi pelajaran bahwa bisnis ini menarik namun tidak lah mudah. Mulailah dalam skala kecil, lihat respon user Anda, gunakan feedback yang membangun, dan perbaiki dan sempurnakan fitur yang ada. Produk online yang sukses dimulai dengan skala kecil semua, seperti facebook, kaskus, detik.com, dll dan tidak ada promosi berlebihan pada produk tersebut pada saat pemunculannya.

6. Lakukanlah Sekarang!
Dunia dotcom berjalan sangat cepat, jika Anda memiliki ide yang hebat lakukanlah sekarang juga. Karena saya pikir ide hebat dititipkan dari sang pencipta kepada kita, dan jika kita tidak mewujudkannya orang lain yang akan melakukan!

Demikian konsep tentang membuat content online di internet, saya akan melanjutkan kepembahasan lebih lanjut atau bagian lainnya nanti. Dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki, sebelumnya saya mohon maaf karena isi artikel ini bukan bermaksud menggurui siapapun, dan saya sangat terbuka akan kritik atau saran apabila ada wacana dari artikel ini yang membuat anda merasa kurang benar.

10 February 2013

Tutorial Load Balancing 2 Speedy pada Mikrotik


Langkah pertama
IP Modem 1 192.168.1.1
IP Modem 2 192.168.2.1
colokkan modem 1 pada ether1
colokkan modem 2 pada ether2
colokkan yang dari hub pada ether3
posisi dial PPOE dari modem
--------------------------------------------------------------------------
Pada mikrotik
buka pada winbox.
muncul baru pertama kali remove all configuration
--------------------------------------------------------------------------

Add IP Address masing-masing ethernet:
/ip address
add address=192.168.1.2/24 network=192.168.1.0 broadcast=192.168.1.255 interface=Speedy1
add address=192.168.2.2/24 network=192.168.2.0 broadcast=192.168.2.255 interface=speedy2
add address=192.168.0.1/24 network=192.168.0.0 broadcast=192.168.0.255 interface=Local

Set IP Routes:
/ip Routes
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 mark=speedy1
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.1 mark=speedy2

Set Mangle untuk load balancing:
/ip firewall mangle
add chain=prerouting action=mark-connection new-connection-mark=speedy1 passthrough=yes connection-state=new in-interface=Local extra-nth=2,1
add chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=speedy1 passthrough=no in-interface=Local connection-mark=speedy1
add chain=prerouting action=mark-connection new-connection-mark=speedy2 passthrough=yes connection-state=new in-interface=Local extra-nth=2,2
add chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=speedy2 passthrough=no in-interface=Local connection-mark=speedy2

Set NAT untuk load balancing:
/ip firewall Nat 
add chain=srcnat action=masquerade

atau 

/ip firewall Nat
add chain=srcnat out-interface=speedy1 action=masquerade
add chain=srcnat out-interface=speedy2 action=masquerade

Jika ingin memakai squid (ubuntu, debian, freeBSD, dll), berikut isi squid confignya:
http_port 3128 transparent
icp_port 3130
tcp_outgoing_address 0.0.0.0
udp_incoming_address 0.0.0.0
udp_outgoing_address 0.0.0.0
cache_mem 32 MB
cache_dir ufs /cache 30000 16 256
cache_access_log /var/log/squid/access.log
cache_log /var/log/squid/cache.log
cache_store_log none
client_netmask 255.255.255.0
unlinkd_program /usr/lib/squid/unlinkd
dns_nameservers 202.134.0.155 203.130.196.5 202.134.1.10 
refresh_pattern ^ftp: 10080 95% 241920 reload-into-ims override-lastmod
refresh_pattern . 180 95% 120960 reload-into-ims override-lastmod
refresh_pattern .gif 4320 50% 43200
refresh_pattern .jpg 4320 50% 43200
refresh_pattern .tif 4320 50% 43200
refresh_pattern .png 4320 50% 43200
refresh_pattern ^http://mail.yahoo.com/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://mail.google.com/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.yahoo.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.friendster.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.facebook.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detik.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detiknews.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detikfinance.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detikhot.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detikinet.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detiksport.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detikoto.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detikfood.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.detikfoto.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.kompas.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.okezone.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.google.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.youtube.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^ftp: 10080 95% 241920 reload-into-ims override-lastmod
refresh_pattern . 180 95% 120960 reload-into-ims override-lastmod

refresh_pattern -i \.gz$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.cab$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.bzip2$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.bz2$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.gz2$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.tgz$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.tar.gz$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.zip$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.rar$ 1008000 90% 99999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.tar$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.ace$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.7z$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload

# documents
refresh_pattern -i \.xls$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.doc$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.xlsx$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.docx$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.pdf$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.ppt$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.pptx$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.rtf\?$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload

# multimedia
refresh_pattern -i \.mid$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.wav$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.viv$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.mpg$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.mov$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.avi$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.asf$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.qt$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.rm$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.rmvb$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.mpeg$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.wmp$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.3gp$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.mp3$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.mp4$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload

# images
refresh_pattern -i \.gif$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.jpg$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.png$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.jpeg$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.bmp$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.psd$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.ad$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.gif\?$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.jpg\?$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.png\?$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.jpeg\?$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.psd\?$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload

# application
refresh_pattern -i \.deb$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.rpm$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.msi$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.exe$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.dmg$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload

# misc
refresh_pattern -i \.dat$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.qtm$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload

# itunes
refresh_pattern -i \.m4p$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload
refresh_pattern -i \.mpa$ 10080 90% 999999 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-reload

refresh_pattern ^ftp: 1440 20% 10080
refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440

refresh_pattern -i (/cgi-bin/|\?) 0 0% 0
refresh_pattern \? 0 20% 4320
refresh_pattern . 0 20% 4320
refresh_pattern -i \.(jp(e?g|e|2)|gif|png|tiff?|bmp|ico|flv)(\?|$) 161280 3000% 525948 override-expire reload-into-ims
refresh_pattern ^http://mail.yahoo.com/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.yahoo.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.yimg.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.gmail.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.google.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.akamai.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.windowsmedia.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.googlesyndication.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.plasa.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.telkom.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^ftp: 10080 95% 40320 reload-into-ims override-lastmod
refresh_pattern . 0 20% 4320 reload-into-ims override-lastmod

redirect_rewrites_host_header off
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0 
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl SSL_ports port 443 563
acl Safe_ports port 80 21 443 563 70 210 1025-65535
acl Safe_ports port 280   
# http-mgmt
acl Safe_ports port 488   
# gss-http
acl Safe_ports port 591   
# filemaker
acl Safe_ports port 777   
acl CONNECT method CONNECT
acl warnet src 192.168.0.0/255.255.255.0
acl hotspot src 10.10.10.0/255.255.255.0
acl proxy src 192.168.3.0/255.255.255.0
acl modem1 src 192.168.1.0/255.255.255.0
acl modem2 src 192.168.2.0/255.255.255.0
#acl udinc src 192.168.0.60/255.255.255.0
http_access allow manager 
http_access allow localhost
http_access allow modem1
http_access allow modem2
http_access allow warnet
http_access allow hotspot
http_access allow proxy
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT !SSL_ports
http_access deny all
http_reply_access allow all
ignore_unknown_nameservers on
cache_replacement_policy heap LFUDA 
memory_replacement_policy heap GDSF
ipcache_size 4096
ipcache_low 98
ipcache_high 99
quick_abort_min 0
quick_abort_max 0
quick_abort_pct 75
fqdncache_size 4096
shutdown_lifetime 10 seconds
memory_pools off
buffered_logs off
log_icp_queries off
logfile_rotate 1
log_fqdn off
forwarded_for off
icp_hit_stale on
query_icmp on
reload_into_ims on
emulate_httpd_log off
negative_ttl 2 minutes
pipeline_prefetch on
vary_ignore_expire on
half_closed_clients off
high_page_fault_warning 2
nonhierarchical_direct on
prefer_direct off
cache_mgr justsonix@gmail.com
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
visible_hostname paus.net.id


Informasi sebagai tambahan:
squid@paus:~$ squidclient mgr:info
HTTP/1.0 200 OK
Server: squid/2.7.STABLE6
Date: Tue, 19 Jan 2010 16:10:37 GMT
Content-Type: text/plain
Expires: Tue, 19 Jan 2010 16:10:37 GMT
X-Cache: MISS from paus.net.id
X-Cache-Lookup: MISS from paus.net.id:3128
Via: 1.0 paus.net.id:3128 (squid/2.7.STABLE6)
Connection: close

Squid Object Cache: Version 2.7.STABLE6
Start Time:     Tue, 19 Jan 2010 08:53:55 GMT
Current Time:   Tue, 19 Jan 2010 16:10:37 GMT
Connection information for squid:
        Number of clients accessing cache:      18
        Number of HTTP requests received:       117725
        Number of ICP messages received:        0
        Number of ICP messages sent:    0
        Number of queued ICP replies:   0
        Number of HTCP messages received:       0
        Number of HTCP messages sent:   0
        Request failure ratio:   0.00
        Average HTTP requests per minute since start:   269.6
        Average ICP messages per minute since start:    0.0
        Select loop called: 1983560 times, 13.210 ms avg
Cache information for squid:
        Request Hit Ratios:     5min: 29.2%, 60min: 25.2%
        Byte Hit Ratios:        5min: 23.2%, 60min: 22.9%
        Request Memory Hit Ratios:      5min: 19.5%, 60min: 10.1%
        Request Disk Hit Ratios:        5min: 33.2%, 60min: 44.4%
        Storage Swap size:      19945508 KB
        Storage Mem size:       32776 KB
        Mean Object Size:       17.03 KB
        Requests given to unlinkd:      15849
Median Service Times (seconds)  5 min    60 min:
        HTTP Requests (All):   1.00114  0.85130
        Cache Misses:          1.17732  1.05672
        Cache Hits:            0.01847  0.04277
        Near Hits:             0.94847  0.85130
        Not-Modified Replies:  0.04776  0.00179
        DNS Lookups:           0.49613  0.10906
        ICP Queries:           0.00000  0.00000
Resource usage for squid:
        UP Time:        26202.067 seconds
        CPU Time:       485.750 seconds
        CPU Usage:      1.85%
        CPU Usage, 5 minute avg:        3.26%
        CPU Usage, 60 minute avg:       2.23%
        Process Data Segment Size via sbrk(): 155400 KB
        Maximum Resident Size: 0 KB
        Page faults with physical i/o: 9035
Memory usage for squid via mallinfo():
        Total space in arena:  155400 KB
        Ordinary blocks:       154590 KB    568 blks
        Small blocks:               0 KB      0 blks
        Holding blocks:          1968 KB      4 blks
        Free Small blocks:          0 KB
        Free Ordinary blocks:     809 KB
        Total in use:          156558 KB 99%
        Total free:               809 KB 1%
        Total size:            157368 KB
Memory accounted for:
        Total accounted:       126924 KB
        memPoolAlloc calls: 24365295
        memPoolFree calls: 20689920
File descriptor usage for squid:
        Maximum number of file descriptors:   1024
        Largest file desc currently in use:    225
        Number of file desc currently in use:  155
        Files queued for open:                   0
        Available number of file descriptors:  869
        Reserved number of file descriptors:   100
        Store Disk files open:                  12
        IO loop method:                     epoll
Internal Data Structures:
        1171801 StoreEntries
          7412 StoreEntries with MemObjects
          7359 Hot Object Cache Items
        1171133 on-disk objects
squid@paus:~$


Informasi tambahan:
  System information as of Tue Jan 19 23:10:23 WIT 2010

  System load: 0.59               Memory usage: 45%   Processes:       107
  Usage of /:  57.5% of 35.85GB   Swap usage:   12%   Users logged in: 1

  Graph this data and manage this system at https://landscape.canonical.com/

110 packages can be updated.
50 updates are security updates.

Last login: Tue Jan 19 22:31:47 2010 from 192.168.2.253



Apabila salah satu speedy down, silahkan disable semua mangle.
misalnya speedy2 down silahkan disable gateway yang mengarah speedy2
misalnya speedy1 down silahkan disable gateway yang mengarah speedy1 dan hilangkan routing-mark speedy2.


semoga dapat membantu... terima kasih!!!

09 December 2012

Cara Setting Mikrotik Wireless Bridge

Sering kali, kita ingin menggunakan Mikrotik Wireless untuk solusi point to point dengan mode jaringan bridge (bukan routing). Namun, Mikrotik RouterOS sendiri didesain bekerja dengan sangat baik pada mode routing. Kita perlu melakukan beberapa hal supaya link wireless kita bisa bekerja untuk mode bridge. 
Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.

Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, saya menyarankan penggunaan mode routing. 

Berikut ini adalah diagram network yang akan kita set. 


Konfigurasi Pada Access Point
1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1
2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge
3. Masukkan IP Address pada interface bridge1
4. Selanjutnya adalah setting wireless interface.
- Kliklah pada menu Wireless
- Kemudian pilihlah tab interface lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan.
- Pilihlah mode AP-bridge
- Tentukanlah SSID, band 2.4GHz-B/G, dan frekuensi yang akan digunakan.
- Jangan lupa mengaktifkan default authenticated dan default forward.
- Lalu aktifkankanlah interface wireless dan klik OK.
5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS. Tentukanlah WDS Mode dynamic dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini, lalu tekan tombol OK.
6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.
7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.

Konfigurasi pada Wireless Station
Konfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.

Pengecekan link 
Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).
Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).

Konfigurasi keamanan jaringan wireless
Pada Mikrotik, cara paling mudah untuk menjaga keamanan jaringan adalah dengan mendaftarkan mac-address wireless pasangan pada access list. Hal ini harus dilakukan pada sisi access point maupun pada sisi client. Jika penginputan access-list telah dilakukan, maka matikanlah fitur default authenticated pada wireless, maka wireless lain yang mac addressnya tidak terdaftar tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan kita. Jika kita menginginkan fitur keamanan yang lebih baik, kita juga bisa menggunakan enkripsi baik WEP maupun WPA.


Sumber

18 November 2012

Cara Disable F8 Windows XP



Demi meningkatkan proteksi komputer khususnya untuk system security warnet anda dengan menonaktivkan perintah F8 pada windows, Caranya:
1. Buka Folder Options pada windows explorer
2. Pilih View kemudian hilangkan centangan pada "Hide Protected Operating System Files (Recomended)"
Lihat Gambar:

3. Setelah itu Klik OK.
4. Kemudian buka windows explorer lagi buka drive C:
5. Klik kanan file ntldr hilangkan centangan read only kemudian klik OK
6. Download software Free Hex Editor Disini
7. Install software tersebut. Setelah selesai Install jalankan program tersebut.
8. Setelah muncul program Free Hex Editor klik File-Open dan cari drive C: tempat file ntldr berada.
9. Setelah tertuju buka file ntldr tersebut maka akan muncul kode-kode registry
10. klik Edit yang berada pada bar sebelah atas pilih Go To.
11. ketikan angka 770 hexadecimal number setelah itu klik Ok
12. Setelah muncul angka disebelah kiri 00000770 ikuti barisan tersebut disitu ada huruf dan angka " 0F 85 09 " ganti huruf dan angka tersebut dengan " 90 90 90 ".
13. Setelah itu Save dan keluar dari program tersebut.
14. Kembalikan file ntldr yang full access kembali ke read only dengan mengaktifkan centangan.
15. Lalu restart computer dan coba pada saat booting tekan F8 apakah berfungsi atau tidak.

Semoga Bermanfaat... Terima Kasih.

13 November 2012

Tutorial Setting Mikrotik Dengan Speedy


Mikrotik yang kita gunakan adalah RB750 dan menggunakan ip modem 192.168.1.1

Pertama, memastikan modem bekerja dengan baik dan koneksi sudah terjadi terlebih dahulu. Jika sebelumnya modem di set PPPoE, ketika kita menggunakan Mikrotik settingan modem diganti ke Bridge.

Kedua, Setelah proses di atas selesai, sambungkan dengan mikrotik RB750. Ether1 tersambung dengan modem, untuk LAN bisa dipasang di Ether 2-5.

Ketiga, ganti nama Ether1 menjadi Speedy, dan nama Ether2 menjadi LAN, kemudian nama Ether3 menjadi WAN untuk memudahkan kita melakukan pengaturan nantinya, cara merubahnya : Login pake winbox (192.168.88.1), klik interface.

Keempat, sesuaikan ip ether1 (untuk keanjutannya kita memakai nama Speedy) satu range dengan ip modem. Anda bisa gunakan 192.168.1.2 - 192.168.1.254 atau Sebaiknya isikan saja 192.168.1.2

Kelima, masih dalam winbox, klik ip -> Routes, isikan sesuai dengan ip modem (192.168.1.1), setelah itu melalui terminal lakukan ping ke modem.

Keenam, sesuaikan DNS dengan DNS yang di pakai Telkom Speedy, ada di ip -> DNS, DNS 1 isi : 202.134.0.155, DNS 2 : 202.134.1.55 kemudian lewat terminal lakukan ping ke DNS tersebut.


Selanjutnya, jika anda ingin membuat jaringan Hotspot, masih di winbox Masuk ke IP ==> Hotspot ==> Setup.
Lihat Gambar:

Kemudian, tentukan IP lokal hotspot yang akan anda gunakan, misal 192.168.10.1 dan Tentukan IP DHCP ke clientnya yang akan anda gunakan, dalam contoh ini adalah 192.168.10.2 - 192.168.10.255 dan memakai Ether2, anda sesuaikan dengan dimana ether mana AP tersambung.
Lihat Gambar:

Untuk SMTP Server sebaiknya anda kosongin saja, Kemudian DNS servernya anda isikan sesuaikan dengan Provider anda, dalam contoh ini adalah DNS1=202.47.78.1 DNS2=202.47.78.9
Lihat Gambar:


DNS lokal Hotspot anda NEXT saja kemudian pada hotspot user anda dalam contoh berikut isi admin password admin123
Lihat Gambar:


Hotspot Server Profile digunakan untuk mensetting server yang akan sering digunakan untuk semua user seperti metode autentikasi dan Limitasi data rate. Ada 6 jenis autentikasi Hotspot mikrotik yang berbeda dalam profile setting, jenis autentikas tersebut adalah : HTTP PAP, HTTP CHAP, HTTPS, HTTP cookie, MAC address, Trial.
Lihat Gambar:


Metode autentikasi yang akan dilakukan cukup dengan menggunakan metode HTTP CHAP.
Lihat Gambar:

Data rate limitation digunakan sebagai default setting untuk user yang belum di setting bandwidth limit pemakaiannya. Dimana RX adalah Client upload dan TX adalah Client download. Misal setting default data rate di 64k/128k (upload/download).
Lihat Gambar:

Hotspot user profile digunakan untuk menyimpan data user yang akan dibuatkan rule profilenya. Dimana didalamnya bisa dilakukan setting firewall filter chain untuk traffic yang keluar/masuk, juga bisa untuk mensetting limitasi data rate dan selain itu dapat juga dilakukan paket marking. Bisa juga untuk mensetting limitasi data rate dan selain itu dapat juga dilakukan paket marking untuk setiap user yang masuk kedalam profile tersebut secara otomatis.
Lihat Gambar:

Hotspot user yaitu nama user yang akan diautentikasi pada sistem hotspot. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam konfigurasi hotspot user, yaitu: username dan password, Membatasi user berdasarkan waktu dan paket data yang akan digunakan, hanya ip address tertentu dari ip address dhcp yang ditawarkan atau hanya mengizinkan user untuk koneksi ke sistem hotspot dari MAC Address tertentu saja.
Lihat Gambar:

IP Bindings digunakan untuk mengizinkan ip tertentu untuk membypass autentikasi hotspot, ini sangat berguna sekali ketika kita ingin menjalankan layanan server, atau IP telephony dibawah system hotspot. Misal, PC atau Notebook anda untuk dapat membypass hotspot system, dengan demikian anda dapat melakukan browsing tanpa autentikasi.
Lihat Gambar:

Semoga Bermanfaat... Thanks.

26 October 2012

Mikrotik digunakan sebagai 3G/EVDO Router

Port USB layaknya di perangkat PC, bisa digunakan untuk media storage tambahan seperti USB flashdisk. Ternyata bisa juga difungsikan sebagai interface untuk menghubungkan modem 3G/EVDO. Sehingga menjadikan perangkat Mikrotik lebih flexible dalam pemasangannya, terutama di lokasi yang belum terjangkau koneksi internet yang biasanya menggunakan kabel ataupun wireless.

Perangkat RouterBoard yang telah support interface USB mempunyai ciri-ciri memiliki kode “U” seperti RB411U, RB411UAHR, RB433UAH,  RB751U-2HnD, RB751G-2HnD, RB750UP dan sebagainya. (Catatan: Untuk RB411UAHR dibutuhkan USB power injector untuk menghidupkan sebuah perangkat USB).

Topologi:
Dalam artikel ini akan diberikan tutorial langkah langkah dalam menggunakan fungsi port USB untuk modem, sebagai gambaran kondisi jaringan, tutorial kali ini menggunakan perangkat RouterBoard Indoor RB751U-2HnD dan modem sierra 3G 881U, dimana bentuk topologinya seperti yang ada pada gambar dibawah:

Berikut ini Beberapa langkah yang harus kita lakukan dalam konfigurasi:
IP Address
Langkah pertama kita tambahkan di router kita adalah IP Address di interface yang akan kita gunakan untuk jaringan lokal.

Wireless Access Point
berikutnya adalah mengaktifkan interface wlan1 sebagai access point untuk distribusi koneksi wireless ke jaringan local.

DNS
Untuk setting DNS kita harus mengaktifkan parameter “allow remote request” supaya client kita bisa request DNS ke router kita.

USB Devices
Jika IP, interface (ethernet dan wireless) dan DNS sudah dikonfigurasi, kita pasangkan 3G modem kita ke port usb di router. Hal yang perlu kita cek kembali adalah menu "/system resource usb".
Untuk perangkat yang sudah disupport Mikrotik, biasanya akan muncul USB device baru  secara otomatis. Mikrotik juga akan membuatkan interface baru “ppp-out1”.

PPP-Out Internet Dial
Untuk memasukkan Username, Password dan APN dari provider kita, kita masukan di interface ppp-out1 yang sudah dibuat oleh Mikrotik.

NAT Masquerade
Langkah terakhir, kita harus menambahkan srcnat masquerade untuk interface ppp-out1 supaya client bisa akses ke internet.



Catatan: Pastikan bahwa modem yang anda gunakan sudah sikenali oleh OS mikrotik. Daftar lengkap Modem yang sudah dikenali oleh OS mikrotik ada Disini


Sumber

22 October 2012

Instalasi & Konfigurasi Mikrotik


Artikel kali ini membahas tentang proses instalasi dan konfigurasi Mikrotik sebagai Server. MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal serta mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP Network dan jaringan wireless.

Spesifikasi perangkat minimal yang dibutuhkan yaitu:
1. CPU dan Motherboard - bisa dgn P1 ~ P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor
2. RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau dibuat proxy , dianjurkan 1GB… perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy..
3. HDD minimal 80MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, S-ATA
4. NIC 10/100 atau 100/1000

Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.

Untuk info lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com Anda juga dapat mendownloadnya secara gratis disitus tersebut namun hanya Free trial untuk 24 jam saja karena Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan.
Kita bisa membeli software MikroTik dalam bentuk “licence” di CITRAWEB, UFOAKSES, PC24 yang diinstall pada HardDisk yang sebelumnya download/dibuat MikroTik RouterOS ISO ke keping CD atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal pasang DOM pada slot IDE PC kita.

Berikut adalah langkah-langkah instalasi Mikrotik melalui CD:
1. Setup BIOS agar dapat Booting melalui CD
Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol ESCAPE lalu tekan F10 dan pilih ‘Yes’

2. Masukkan CD instalasi Mikrotik setelah Loading maka akan muncul jendela awal instalasi seperti pada gambar di bawah. Pilih semua paket instalasi menggunakan tombol panah dan tandai menggunakan tombol spasi [Space Bar], untuk mulai menginstall tekan huruf ‘i’


3. Tekan ‘y’ jika Anda ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin melakukan fresh install tekan ‘n’

4. Tekan ‘y’ untuk lanjut ke proses pembuatan partisi dan format Harddisk

5. Proses pembuatan partisi dan format Harddisk

6. Proses instalasi paket-paket yang telah dipilih sedang berlangsung

7. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa mengeluarkan CD instalasi Mikrotiknya

8. Proses Loading untuk masuk ke sistem Mikrotik, tekan ‘y’ jika Anda ingin melakukan pengecekan pada Harddisk.

9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan saja, lalu tekan ENTER

10. Jika Anda berhasil Login maka akan muncul tampilan Prompt seperti pada gambar

Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah dipahami berikut saya gambarkan topologi jaringan sebagai contoh kasus yang kemudian akan kita implementasikan dalam bentuk konfigurasi Mikrotik. Ini sebagai contoh saja, aslinya Anda harus menyesuaikan dengan kondisi jaringan Anda sendiri.

Berdasar pada gambar topologi yang sudah dibuat, ada beberapa hal yang nantinya harus dilakukan, yaitu:

- Menentukan IP Address untuk Interface Public dan Local pada Gateway Mikrotik, dimana Interface Public akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local.
- Menentukan IP Address disetiap Client, sesuaikan seperti pada gambar topologi.
- Menentukan Routing pada Gateway Mikrotik sehingga dirinya sendiri sudah harus bisa terkoneksi ke Internet.
- Mengaktifkan NAT pada Gateway Mikrotik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
- Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client, seperti terlihat pada gambar topologi.

Dari hal-hal yang kita lakukan di atas menjadi panduan bagi kita untuk menentukan apa saja yang harus kita kerjakan, berikut langkah demi langkah proses konfigurasinya :
I. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server Mikrotik
a. Karena Gateway Mikrotik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC Gateway sudah
harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Sebagai
langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway.
Untuk itu masuk ke sistem mikrotik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt :
[admin@MikroTik] > interface ethernet print
Jika kedua interface terdeteksi maka akan tampil seperti terlihat pada gambar:

b. Konfigurasi IP Address untuk kedua Interface















II. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanyalah IP Address yang diberikan.

III. Menentukan Routing Gateway Mikrotik agar bisa terkoneksi ke Internet
A. Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway Mikrotik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan Mikrotik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway Mikrotik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway Mikrotik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway Mikrotik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway Mikrotik.



B. Jalankan program winbox

































C. Setting Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai panduan.

















IV. Mengaktifkan NAT pada Gateway Mikrotik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
a. Buka Jendela Firewall, lalu buka buka table NAT.















b. Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet.
Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03.










c. Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut:

Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.




V. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client tidak ada satupun Client yang akan memonopoli
penggunaan bandwidth. Kita akan menggunakan metode “Queue Tree” untuk membatasi penggunaan
bandwidth pada Client. Karena dengan metode Queue Tree kita akan lebih leluasa dalam menerapkan aturanaturan dalam pembatasan bandwidth, tidak demikian jika kita menggunakan metode “Simple Queue”.
a. Langkah pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda
“mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway Mikrotik ke masing-masing Client.























Gambar sebelumnya merupakan langkah untuk membuat ‘Mark Connection’ atau penanda koneksi, langkah selajutnya masih merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita akan membuat ‘Mark Packet’ atau penanda paket, silahkan ikuti langkah-langkah seperti pada gambar.
Langkah pertama diawali dengan meng-klik tanda ‘+’ pada Tab Mangle, seperti ditunjukkan pada langkah ke-4 pada gambar sebelumnya

















Ulangi langkah pembuatan ‘Mark Connection’ dan ‘Mark Packet’ untuk Client-02 dan Client-03, yang
berbeda hanya pada bagian : Src. Address, New Connection Mark dan New Packet Mark yang
nantinya disesuaikan dengan Client-02 dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :


b. Konfigurasi ‘Queue Tree’, untuk besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client
silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan.
Pengaturan bandwidth download untuk Client-01


Pengaturan bandwidth upload untuk Client-01
















Lakukan langkah yang sama untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit at dan Max Limit.
Tampilan Akhir pengaturan bandwidth untuk masing-masing Client akan terlihat seperti pada gambar berikut:















Gambar di atas juga nantinya akan dimanfaatkan untuk memantau penggunaan bandwidth Download dan Upload pada masing-masing Client.